Konsep Asam Basa
Pada kelas X, teman-teman sudah pernah mendengan asam-basa pada bab larutan elektrolit dan nonelektrolit. Pada bab ini, kita akan lebih mengenal tentang asam basa.
Sifat asam ialah bersifat asam, korosif terhadap logam, mengubah kertas lakmus biru menjadi merah dan pH < 7. Contoh asam adalah cuka, jeruk nipis, lemon, dll. Sifat basa ialah rasa pahit, licin dikulit, bersifat kaustik (merusak kulit dengan rasa gatal), mengubah kertas lakmus merah menjadi biru dan pH > 7. Contoh basa adalah obat magh serta jenis-jenis sabun.
Reaksi antara asam kuat dan basa kuat akan saling menetralkan yang kemudian menghasilkan garam dan air.
Teori-teori yang menjelaskan asam basa adalah sebagai berikut:
Teori Arrhenius
Asam : senyawa yang ketika terurai didalam air menghasilkan H+
Basa : senyawa yang ketika terurai didalam air menghasilkan OH-
HCl, asam/basa?
Perhatikan ionisasinya :
Maka, HCl asalah asam.
Contoh ionisasi HNO3, KOH, Al(OH)3, HCN :
Berdasarkan jumlah ion H+ dan ion OH- yang dihasilkan dalam ionisasi, senyawa asam-basa dikelompokkan atas :
- Asam/basa monoprotik, menghasilkan jumlah ion H+ /ion OH- = 1
- Asam/basa poliprotik, menghasilkan jumlah ion H+ /ion OH- > 1
Kelemahan teori Arrhenius : tidak bisa menjelaskan reaksi-reaksi yang tidak melibatkan adanya ion H+ dan ion OH-
Bagaimana dengan reaksi seperti ini ?
NH3 + HCl à
NH4Cl
Reaksi ini dapat dijelaskan menggunakan teori asam basa yang lain yaitu Bronsted-Lowry. Teori Bronsted-Lowry nanti akan melengkapi teori Arrhenius.
Teori Bronsted-Lowry
Pada reaksi asam basa pada teori ini terdapat dua pasangan asam basa konjugasi.
Asam : spesi yang memberikan (donor) proton (H+)
Basa : spesi penerima (akseptor) proton (H+)
Asam konjugasi : pasangan dari basa Bronsted-Lowry
Basa Konjugasi : pasangan dari asam Bronsted-Lowry
Perhatikan reaksi berikut :
NH3 merupakan basa karena menerima proton (H+) dari NH3 menjadi NH4+, sedangkan NH4+ adalah asam konjugasi karena merupakan pasangan basa.
HCl merupakan asam karena pendonor proton (H+) dari HCl menjadi Cl-, sedangkan Cl- adalah basa konjugasi karena merupakan pasangan asam.
Contoh lain : HClO
+ CH3NH2 à CH3NH3+ + ClO-
Kelemahan teori Bronsted-Lowry : tidak dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer proton.
Teori Lewis
Asam : penerima (akseptor) pasangan elektron bebas (PEB).
Basa : pemberi (donor) PEB.
Pada teori asam basa Lewis ini, diakhir reaksi akan terbentuk ikatan kovalen koordinasi.
Untuk mengetahui siapa asam dan basa menggunakan teori lewis ini, temen-temen harus menggambarkan struktur lewis dari masing masing reaktan yang direaksikan.
Contoh : CO2 + H2O à H2CO3
Struktur lewis :
Nah, untuk mengetahui siapa asam/basa, perhatikan siapa yang memiliki PEB. H2O memiliki PEB yang artinya H2O bertindak sebagai basa, sedangkan CO2 adalah asam karena menerima PEB dari H2O.
Contoh lain : AgCl
+ NH3 à Ag(NH3)Cl
Asam : AgCl, karena menerima PEB
Basa : NH3, karena mendonor PEB
Jika ada yang ingin didiskusikan, silahkan berkomentar.
Comments
Post a Comment