Skip to main content

Senyawa Elektrolit dan Nonelektrolit : Jenis Ikatan Senyawa dalam Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Senyawa Elektrlit dan Nonelektrolit : Jenis 
Ikatan Senyawa dalam Larutan 
Elektrolit dan Nonelektrolit

Silahkan perhatikan bagan di bawah ini untuk mengingat tentang ikatan kimia :

Kembali diingat dari subbab sebelumnya (link) bahwa daya hantar suatu senyawa disebabkan oleh adanya kation dan anion.
Perbedaan sifat elektrolit suatu senyawa disebabkan oleh perbedaan jenis ikatan senyawa.
Senyawa Ion : Jenis ini merupakan jenis senyawa yang memiliki ikatan ion. Ikatan ion terbentuk dari atom logam dan nonlogam. Senyawa-senyawa ion dapat terionisasi menjadi kation dan anionnya.
Bagaimana daya hantar listrik dari senyawa ion berbentuk padatan, lelehan dan larutan ? Perhatikan tabel di bawah ini:
  1. Senyawa ion bentuk padatan. Senyawa ion padatan ini memiliki susunan yang rapat menyebabkan ion-ionnya tidak dapat bergerak dengan bebas. Ion yang tidak dapat bergerak dengan bebas itu menyebabkan senyawa ion dengan bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik. 
  2. Senyawa ion bentuk lelehan. Senyawa ion merupakan senyawa yang terdiri dari ikatan ion. Senyawa ion bentuk lelehan ini dapat menghantarkan listrik, karena terdiri atas kation dan anion yang bergerak bebas. 
  3. Senyawa ion bentuk larutan. Senyawa ion bentuk larutan ini dapat menghantarkan listrik, karena terdiri atas ion-ion (kation dan anion) yang bergerak bebas. Ionisasi dari senyawa ion: 
    Ketika suatu senyawa ion dilarutkan kedalam air, senyawa yang mulanya tersusun atas ion-ion yang rapat akan mengalami hidrasi (proses terkurung dan terikatnya ion atau molekul zat terlarut oleh molekul-molekul air) sehingga air akan menyusup di sela-sela butir-butir ion yang akan menyebabkan ion-ion akan terlepas membentuk ion-ion yang bergerak bebas. 
Senyawa kovalen : Jenis ini merupakan jenis senyawa yang memiliki ikatan kovalen. Ikatan kovalen terbentuk dari atom nonlogam dan nonlogam. Senyawa kovalen terdiri atas dua, yaitu kovalen polar dan kovalen nonpolar. 
Kovalen Polar Pada ikatan kovalen tidak dikenal dengan kutub negatif dan positif seperti ikatan ion, namun adanya polarisasi ikatan (perbedaan kekuatan gaya tarik terhadap pasangan elektron yang digunakan bersama) menyebabkan senyawa kovalen memiliki kutub positif dan negatif. 
Pada kovalen polar (contoh: HF, HCl, HI), terjadi polarisasi ikatan yang dinyatakan sebagai keelektronegatifan. Perbedaan keelektronegatifan antaratom menyebabkan momen dipol pada kovalen polar adalah lebih dari 1 dan berbentuk asimetris. Daya hantar listrik dari senyawa kovalen polar berbentuk padatan, lelehan dan larutan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
  1. Kovalen polar bentuk padatan dan murni, tidak dapat menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan karena molekul-molekul pada jenis ikatan ini tidak mengandung ion-ion.
  2. Kovalen polar bentuk larutan, dapat menghantarkan listrik. Saat senyawa kovalen polar dilarutkan dalam air, maka ion-ion penyusun dari senyawa kovalen polar tersebut akan terurai dan bergerak bebas. Ionisasi dari senawa kovalen polar setelah dilarutkan dalam air:
Kovalen nonpolar : Senyawa kovalen nonpolar memiliki momen dipol 0, yang artinya tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan. Tidak adanya perbedaan keelektronegatifan berarti bahwa senyawa jenis ini tidak dapat menghantarkan listrik (tidak terurai menjadi ion-ionnya). Sehingga untuk semua senyawa kovalen nonpolar merupakan senyawa yang tidak dapat menghantarkan listrik atau nonelektrolit.

Oke, ini subbab terakhir dari Bab Senyawa Elektrolit dan Nonelektrolit. 
Jika ada yang ingin didiskusikan, silahkan tulis di kolom komentar :)

Comments

Popular posts from this blog

soal dan pembahasan Brutto, Netto, Tarra (1) matematika kelas 7 semester 2

soal dan pembahasan  Brutto, Netto, Tarra (1)  matematika kelas 7 semester 2 sebelum berlatih soal, silahkan tonton materi singkat tentang bruto neto dan tara : klik Sebuah barang mempunyai Tara 2% sama dengan 4 Kg. Neto barang tersebut ... Kg Bruto dari lima barang adalah 700 Kg. Setelah ditimbang, 15% dari bruto merupakan Tara. Jika berat setiap barang sama, neto setiap barang adalah ... Video pembahasan : klik Koperasi usaha tani membeli pupuk sebanyak 10 karung dengan bruto 7 Kwintal. Setiap karung pupuk mempunyai berat yang sama. Jika tara 3%, neto sekarung pupuk tersebut ... Kg Harga beli satu sak semen (bruto 40Kg) sebesar Rp.60.000,00. Tara sak semen tersebut 2,5%. Semen tersebut akan dijual eceran dengan harga Rp.2000,00/Kg. Keuntungannya adalah ... % Video pembahasan : klik

pH, POH dan PKw

A. pH Nah, sebelum masuk ke materi menentukan pH asam dan basa, ayo kita pahami terlebih dahulu pH itu apa. pH adalah kependekan dari bahasa inggris power of Hydrogen  yang jika dibahasa indonesiakan berarti kadar dari hidrogen. Konsentrasi hidrogen dari suatu larutan, dapat menunjukkan kadar dari keasaman dan basa dari larutan tersebut. Secara matematis, pH merupakan logaritma dari konsentrasi ion H + B. pOH Seperti pH, pOH merupakan kependekan dari bahasa inggris power of hydroxide  yang memiliki arti kadar ion hidroksida. Sehingga, logaritma dari konsentrasi dari ion OH -  dapat dinyatakan sebagai pOH : C. Kw Nah untuk memudahkan mengingat, w pada Kw itu merupakan "water" yang berarti, Kw merupakan konstanta kesetimbangan dari ionisasi air. Dimana, ionisasi air murni adalah :  Konstanta kesetimbangan itu adalah konsentrasi produk dipangkatkan koefisien dibagi dengan konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisien. Namun, karena zat berbentuk li...

Gugus Fungsi Senyawa Karbon : Isomer Optis Alkohol

Isomer Optis Alkohol Alkohol mempunyai isomer optis, dimana isomer optis terjadi pada senyawa-senyawa yang dapat mengakibatkan terjadinya perputaran bidang polarisasi pada polarimeter (bersifat optis aktif). Senyawa yang bersifat optis aktif terjadi jika ada atom C yang asimetris atau biasa disebut C kiral. Artinya, atom C tersebut mengikat 4 atom/ gugus lain. Contohnya pada senyawa 2-butanol : Perhatikan, apakah C-1 mengikat 4 atom/gugus berbeda ? tidak,  C-1 mengikat 3 H dan 1 C.  Apakah C nomor 2 mengikat 4 atom/ gugus berbeda? Ya ! karena C-2 mengikat 1 CH 3 , 1 CH, 1 OH, dan 1 -CH 2 -CH 3 / CH 5 . Atau dapat digambarkan strukturnya sebagai berikut : C kiral ditandai dengan *, yang artinya C tersebut mengikat 4 buah atom/gugus yang berbeda. Nah, karena 2-butanol mempunyai atom C kiral, maka senyawa butanol memiliki isomer optis  Isomer optis terdiri dari D (dextro) dan L (levo). Isomer D adalah isomer yang memutar bidang polarisasi ...