Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit : Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Listrik
Nah, setelah mempelajari larutan elektrolit dan nonelektrolit beserta sifat-sifatnya, temen-temen pasti bertanya-tanya "so, gimana kok bisa larutan elektrolit menghantarkan listrik dengan sifatnya menghidupkan lampu serta menimbulnya gelembung udara?" "Bagaimana penjelasan larutan nonelektrolit tidak menghantarkan listrik?" "bla bla bla"
Nah sebelum itu, temen-temen harus pahami dulu apa itu arus listrik ?
Jadi arus listrik merupakan aliran muatan listrik yang ditimbulkan oleh elektron-elektron yang bergerak. Nah arus listrik ini mengalir dari potensial tinggi (kutub positif) ke potensial rendah (kutub negatif). Untuk arah dari aliran listrik, arahnya ialah berlawanan dengan arah dari aliran elektron (potensial rendah ke potensial tinggi).
Cara Larutan Elektrolit
Menghasilkan Listrik
- Larutan nonelektrolit, sudah dijelaskan bahwa arus listrik merupakan aliran muatan listrik yang ditimbulkan oleh elektron. Artinya, dibutuhkan ion yang akan membawa elektron tersebut. Pada larutan nonelektrolit, ketika dilarutkan kedalam air (secara kasat mata akan terbentuk larutan homogen) molekul dari senyawa nonelektrolit (contoh: urea, sukrosa) tidak terpecah menjadi ion-ionnya atau dengan kata lain masih berbentuk molekulnya saat dilarutkan dalam air. Tidak terurainya senyawa nonelektrolit tersebut menyebabkan tidak ada elektron yang dialirkan.
- Larutan elektrolit kuat, senyawa-senyawa elektrolit kuat (contoh: HCl, HBr, HI) akan terionisasi sempurna menjadi kation (ion positif) dan anionnya (ion negatif). Reaksi ionisasi senyawa elektrolit dilarutkan dalam air ditandai dengan satu arah panah (-->). Beberapa contoh reaksi senyawa elektrolit kuat dalam air :
- Larutan elektrolit lemah, senyawa-senyawa elektrolit lemah (contoh: HF, AgCl) akan terionisasi sebagian saat dilarutkan dalam air. Artinya, senyawa tersebut sebagian akan membentuk kation dan anionya (terionisasi) namun sebagiannya lagi masih dalam bentuk molekulnya. Tidak sempurnanya ion (kation dan anion) yang terbentuk, menyebabkan daya hantar listrik dari senyawa ini lemah. Persamaan reaksi ionisasi sebagian pada elektrolit lemah ditandai dengan panah bolak balik () . Beberapa contoh reaksi senyawa elektrolit lemah dalam air :
Hantaran Arus Listrik Larutan Elektrolit pada alat uji elektrolit
Gambar alat uji elektrolit
Alat uji elektrolit terdiri atas elektroda positif, elektroda negatif, bola lampu, listrik yang berupa baterai.
Elektroda positif jika elektroda tersebut terhubung dengan kutub positif sumber listrik. Elektroda negatif jika elektroda tersebut terhubung dengan kutub negatif dari sumber listrik.
- Ketika senyawa elektrolit (Contoh HBr) dimasukkan kedalam air, maka senyawa tersebut akan terionisasi menjadi kation dan anionnya. Sebelum listrik dinyalakan, kation dan anion tersebar merata serta bergerak bebas. Ilustrasinya bisa dilihat pada gambar disamping.
- Ketika listrik dinyalakan anion (ion negatif) akan bergerak menuju ke elektroda positif, kation (ion positif) akan bergerak menuju ke elektroda negatif (Tips : - ke +, + ke -). Kemudian anion yang membawa elektron tersebut (bermuatan negatif) akan mengalir dari elektroda positif dan elektron tersebut akan ditangkap oleh kation. Elektron yang mengalir ke elektroda positif itu akan menghidupkan lampu pada alat uji elektrolit tersebut.
- Gelembung udara disebabkan oleh hantaran arus listrik dari kation yang menangkap elektron dari katode dengan membentuk gas hidrogen. Ilustrasi bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
intinya, ion-ion yang bergerak bebas itulah yang menyebabkan adanya aliran listrik. Semakin banyak ion-ion tersebut (senyawa elektolit kuat) maka semakin kuat arus listrik yang dihasilkan yang kemudian akan ditandai dengan hidupnya lampu (terang) serta gelembung udara pada alat uji elektrolit.
Lanjut ke subbab ketiga : jenis ikatan senyawa dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit
Jika ada yang ingin didiskusikan, silahkan berkomentar :)
Comments
Post a Comment